Monday, October 6, 2008

SBY-JK Lebih Dini Mencalonkan Diri

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan mencalonkan diri kembali sebagai calon presiden pada Pemilu 2009. Ia pun mengatakan sangat mungkin berpasangan kembali dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pernyataan itu lebih cepat daripada yang sebelumnya pernah disampaikan kepada publik. Yaitu SBY baru akan mengumumkan pencalonan dirinya kembali sebagai calon presiden tiga bulan sebelum pemilu presiden.

Pengumuman itu tidak hanya lebih cepat, tetapi juga kiranya lebih baik ditinjau dari berbagai aspek yang sensitif.

Pertama, lebih baik karena dengan demikian ada kepastian bahwa satu pasangan calon presiden dan wakil presiden akan bertarung lagi pada pemilu presiden tahun depan. Bukankah telah banyak nama yang disebut-sebut akan maju menjadi calon presiden, tetapi publik tidak tahu siapa yang akan mendampinginya sebagai calon wakil presiden.

Salah satu calon presiden yang paling menonjol adalah Megawati Soekarnoputri yang sejak tahun lalu telah ditetapkan PDIP sebagai calon presiden. Akan tetapi, hingga sekarang publik tidak tahu siapa yang dicalonkan sebagai wakil presiden. Sampai hari ini boleh dibilang PDIP masih mencari-cari tokoh yang pas untuk mendampingi Megawati. Jadi, adalah fakta bahwa baru pasangan SBY-JK yang sejak jauh hari dapat ditimang-timang oleh rakyat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014.

Kedua, pernyataan SBY-JK berpasangan kembali adalah baik bagi soliditas pemerintahan. Sebagai pemimpin yang sedang menjabat, hal itu dapat mengeliminasikan beberapa spekulasi politik. Di antaranya, spekulasi bahwa SBY sedang mencari calon wakil presiden yang lain, dan sebaliknya, JK pun sedang menanti pinangan dari calon presiden yang lain. Semua spekulasi itu bisa dicoret dari daftar isu publik.

Ketiga, pernyataan SBY-JK maju kembali membuat rakyat tahu lebih dini. Rakyat tak perlu menebak-nebak.

Semakin awal rakyat tahu pasangan yang maju sebagai calon presiden dan wakil presiden, semakin kurang perlu hiruk pikuk kampanye. Karena tahu lebih dini, rakyat pun cukup waktu untuk mengamati kualitas sang calon. Rakyat punya cukup waktu untuk mencermati, menimbang, dan kemudian mengambil keputusan yang disimpan di dalam hati. Tinggal tunggu waktu mencoblos saja.

Pertanyaannya, kapankah yang lain menyusul SBY-JK? Jangan biarkan berlama-lama pasangan SBY-JK melaju sendirian tanpa saingan merebut hati rakyat. Segeralah tetapkan pasangan masing-masing dan umumkanlah kepada publik.

Penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden itu setidaknya merupakan bukti bahwa sejumlah masalah yang menyangkut kecocokan visi dan misi telah dapat diselesaikan. Itu juga indikator bahwa persoalan yang menyangkut koalisi telah dicapai kata sepakat.

Untuk beberapa tokoh, janganlah cuma gencar beriklan menjual citra diri. Anda itu mau menjadi presiden atau selebritas? Untuk diketahui, berlama-lama menjual citra diri bisa bikin publik jenuh, bahkan muak. Publik capek menyaksikan iklan citra diri itu.

Sebab publik tahu betul bahwa tidak ada kecap nomor dua. Pemilu Presiden 2009 adalah untuk kedua kali rakyat memilih secara langsung orang yang akan memimpin bangsa dan negara ini. Rakyat telah berpengalaman.

Rakyat pun sebenarnya telah punya gambaran, pemimpin macam apakah yang diperlukan. Jadi, jangan simpan terlalu lama pasangan yang akan diunggulkan. Itu cuma buang waktu untuk sosialisasi. Lagi pula, ada yang busuk karena terlalu lama diperam.***