Sabtu, 23 Mei 2009
Rakyat Merdeka
Gerindra mengkritik program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sumber pendanaannya diambil dari pinjaman luar negeri.
Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Hasjim Djojo Hadikusumo sumber dana BLT adalah pinjaman luar negeri, sehingga ini membebani seluruh bangsa Indonesia.
“Harusnya pinjaman luar negeri bisa dipergunakan untuk sesuatu yang produktif bukan konsumtif,” katanya pada wartawan seusai pembukaan Rakernas Partai Gerindra, di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5).
Ia menambahkan, BLT sebagai kampanye gelap penguasa dalam menarik simpati masyarakat agar memilih partainya.
“Itu digunakan untuk menarik simpati masyarakat untuk memilih partai penguasa,” katanya lagi.
Program BLT, tambah Hasjim, seharusnya merupakan kompensasi kenaikan BBM dan dikucurkan satu kali, bukan berkali-kali.
“Untuk mengentaskan kemiskinan bukan dengan memberikan BLT tapi membuka lapangan pekerjaan,” ucap adik kandung Prabowo ini.***
Rakyat Merdeka
Gerindra mengkritik program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sumber pendanaannya diambil dari pinjaman luar negeri.
Menurut Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Hasjim Djojo Hadikusumo sumber dana BLT adalah pinjaman luar negeri, sehingga ini membebani seluruh bangsa Indonesia.
“Harusnya pinjaman luar negeri bisa dipergunakan untuk sesuatu yang produktif bukan konsumtif,” katanya pada wartawan seusai pembukaan Rakernas Partai Gerindra, di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (23/5).
Ia menambahkan, BLT sebagai kampanye gelap penguasa dalam menarik simpati masyarakat agar memilih partainya.
“Itu digunakan untuk menarik simpati masyarakat untuk memilih partai penguasa,” katanya lagi.
Program BLT, tambah Hasjim, seharusnya merupakan kompensasi kenaikan BBM dan dikucurkan satu kali, bukan berkali-kali.
“Untuk mengentaskan kemiskinan bukan dengan memberikan BLT tapi membuka lapangan pekerjaan,” ucap adik kandung Prabowo ini.***