Monday, February 2, 2009

Tuduhan Presiden Yudhoyono Sakiti Hati TNI

JAKARTA, Kompas.com

Peneliti senior CSIS sekaligus pengamat politik J Kristiadi menilai lontaran isu gerakan ”Asal bukan calon presiden berinisial S” oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terutama di kalangan petinggi TNI Angkatan Darat, boleh jadi bertujuan untuk menciptakan Presiden Yudhoyono tengah di-zalimi secara beramai-ramai.
Cara pencitraan serupa dinilai efektif dan berhasil menaikkan simpati bagi Yudhoyono sehingga terpilih pada pemilihan presiden tahun 2004 lalu. Namun begitu sayangnya, tambah Kristiadi, dalam konteks sekarang yang justru dianggap telah dizalimi bukannya Yudhoyono melainkan TNI.
”Bagi tentara, kalau sampai panglima tertingginya meragukan anak buahnya sendiri, hal itu sangat lah menyakitkan,” ujar Kristiadi.
Hal itu disampaikan Kristiadi, Minggu (1/2), usai berbicara dalam Serasehan Kebangsaan Asosiasi Alumni Yesuit Indonesia di Kolose Kanisius, Jakarta, bertema ”Meneguhkan Kembali Keindonesiaan dalam Politik dan Pemilu 2009”.
Pembicara lain, guru besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis-Suseno dan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, Trias Kuncahyono.
Kristiadi menyayangkan Presiden Yudhoyono menyampaikan suatu hal yang dia sendiri tidak yakin kebenarannya. Padahal sebagai panglima angkatan bersenjata tertinggi, Yudhoyono sebagai presiden bisa saja langsung memanggil siapa pun yang dia curigai untuk kemudian diproses lebih lanjut.***