Saturday, February 7, 2009

Gus Dur: Tragedi DPRD Sumut - Elit Politik Jakarta Ikut Berperan

Jakarta - detikCom

Tragedi pemaksaan pembentukan propinsi Tapanuli tidak terlepas dari campur tangan elit politik di Jakarta. Mereka adalah para mantan pejabat negara yang kini sudah tidak punya pekerjaan lagi, tapi masih ingin berkiprah meski di pentas politik daerah asalnya.

"Sumatera Utara ngotot dimekarkan supaya ada propisi Tapanuli. Karena itu orang kayak Akbar Tandjung, Cosmas Batubara dan Bomer Pasaribu kepingin (jadi politikus lokal) karena tidak punya pekerjaan di Jakarta," kata Gus Dur dalam acara Kongkow Bersama Gus Dur di Jl Utan Kayu No 68H, Jakarta Timur, Sabtu (7/2/2009).

Meski unjuk rasa pada 3 Februari 2009 menghilangkan jiwa Ketua DPRD Sumut Abdul Azis Angkat, tidak serta-merta aspirasi pembentukan propinsi Tapanuli harus dipadamkan. Paling mendesak dilakukan adalah evaluasi menyeluruh dan komprehensif atas kelayakan pembentukan propinsi baru tersebut.

"Biar saja jalan terus. Kalau di daerah yang tidak perlu (pemekaran), ya engga perlu karena kan tidak penting. Misalnya pemekaran di Jawa, ngapain? Tapi kalau Jawa betul-betul mau merdeka, saya ngotot untuk Jawa Timur juga," sambung Gus Dur disambut gelak tawa hadirin.***