Monday, September 29, 2008

Jalan Berliku Sutanto Menuju Tahta Presiden

ISU pergeseran di pucuk pimpinan Polri, ternyata tidak membuat Jenderal Sutanto memilih pensiun dari kekuasaan dan menikmati masa pensiunnya. Dikabarkan, setelah dirinya pensiun pada akhir September ini, Sutanto berkeinginan kuat mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres).

Namun hingga kini, belum terlihat jelas, jalur mana yang akan dipilih oleh Sutanto. Jalur partai atau jalur independen. Dari jalur partai, baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berani menyebutkan, Sutanto merupakan salah satu kandidat capres dari partainya. Namun ternyata, Sutanto bukan kandidat satu-satunya. Kandidat capres lainnya dari PKS, salah satunya mantan anak buahnya di kepolisian. Yakni Adang Daradjatun.

Untuk sosok yang satu ini, sejak Pilkada DKI Jakarta tahun lalu, sudah sangat dekat dengan PKS. Selain menjadi salah satu kandidat capres, Adang juga dicalonkan sebagai calon legislatif (caleg).

Kembali ke Sutanto. Nampaknya perjuangannya sebagai capres dari PKS bisa dikatakan cukup berat. Untuk partai lainnya, hingga saat ini, belum ada partai di luar PKS yang bersuara untuk menampung keinginan Sutanto menjadi capres.

Sulitnya jalan melalui partai, tidak membuat peluang bagi mantan Kapolri ini tertutup. Sutanto malah dianjurkan tidak menggunakan jalur partai, namun jalur independen. Menurut salah seorang pengamat, Fadjroel Rachman, jalur independen lebih terbuka buatnya daripada jalur partai. Lagi pula, jalur independen biayanya lebih murah daripada jalur partai.

Dari anjuran pengamat yang juga sudah mendeklarasikan diri sebagai capres dari jalur independen, secara tidak langsung mengatakan, bersaing menjadi capres melalui jalur partai lebih banyak menghabiskan uang dan terlalu panjang jalannya.

Sudah menghabiskan uang, belum lagi tarik menarik kontrak politik dengan pihak partai. Setelah resmi sebagai kandidat, masih akan bersaing dengan capres-capres dari partai lain.

Lalu bagaimana dengan rakyat, apakah akan memilih? Ya tidak tahu. Tergantung bagaimana citranya di masyarakat. Rekam jejak prestasinya di Kepolisian, bukan jaminan memuluskan langkahnya. Belum lagi reformasi di kepolisian yang belum tuntas...tas, dilakukan olehnya.

Lagipula kalangan masyarakat bawah selama ini menilai, reformasi di tubuh kepolisian, tidak kelihatan. Satu permasalahan kecil, masih saja ada razia lalu lintas aparat kepolisian di tanggal-tanggal muda, dengan alasan menjaring para penjahat. Masih saja banyak aparat kepolisian yang bertingkah atau bertindak sewenang-wenang. Semuanya masih ada saat Sutanto menjabat sebagai orang nomor satu di institusi kepolisian.

Masih banyak jalan yang berliku bagi Sutanto menuju singgasana RI-1. Sekarang tinggal tunggu saja gebrakan Sutanto mendeklarasikan diri kesiapannya ke kursi RI-1.*****[gospol]